Kumat

0 komen

Ini cara saya agar tidak belepotan membuat awalan sebuah tulisan. Saat mendadak gelap terhadap apa yang hendak ditulis. Pinginnya nulis, eh malahan setelah membuka lembar kosong, yang mau dituliskan ikut melompong. Sialkan jadinya.

Mulai saja. Kemungkinan yang saya lakukan membuka facebook. Sudah tau kan tempat macam ini isinya apa saja. Dan itu bisa menyulut ujung-ujung jari untuk otomatis menekan tombol keyboard tanpa diperintah. Yah, mirip hukum fisika tentang aksi dan reaksi. Dan saya rasa yang menggerakkan jemari Anda, saya tidak tahu. Mungkin Anda sendiri yang mengetahuinya.

Ini mumpung saya nemu, maka saya tulis dulu saja. Iya ya, apa yang terjadi banyak tahun kedepan. Kian hari asap tambah gencar mengepul. Asap dari knalpot, corong-corong pabrik, bahkan dari mulut Anda. Saya tidak habis pikir, ketika ingin menikmati helaan napas panjang yang segar, harus merogoh kocek terlebih dahulu. Wah, bisa gawat.

Selain itu, untuk bisa menikmati ranum hijau tumbuh-tumbuhan juga harus mengucurkan dana yang bisa jadi tidak murah. Saat saya dan Anda sudah mulai enggan untuk menanam. Yang ada tanaman malah dibalak. Yang untuk inilah, itulah, ini itu yang lah lah, atau apalah. Yang menggelitik, kalau pohon ditebang karena alas an untuk keselamatan.

Belum lagi kalau-kalau kisah air tak lagi mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang lebih rendah. Melainkan dari lembah kepuncak bukit orang-orang berduit. Sungguh pilu ngilu alias madesu. Mending kalau sudah gini, jangan hidup untuk masa yang akan datang. Nikmati saja hidup Anda saat ini. “Anak cucu tak seberapa memikirkan kita, kenapa kita harus memikirkan mereka,”  Itu yang menyesaki kepala, mungkin Anda.

Sudah dulu temuan pertama saya. Selain membuka facebook,saya kerap juga mengambil buku sekena-kenanya. Membolak-balik lembarannya. Kali aja ada yang nyambung. Tak jarang kisah konyol menjadi topik tulisan saya. Lantaran yang saya dapati adalah majalah anak-anak milik keponakan saya. Tapi itu tidak jadi soal. Yang penting nulis dulu saja.

Mungkin sms beberapa orang kawan juga bisa memantik bara api menulis. Kalau saya iya, bisa. Karena kawan-kawan saya itu mengandung unsur keunikan alami. Jadi sering pula menghiasi cerita-cerita saya.

Bisa juga dengan jalan-jalan sejenak. Menikmati dan mengamati lingkungan yang ada. Tidak ada yang bakal tahu berjubel misteri unik yang bisa diceritakan sebelum mencoba. Syaratnya hanya satu, pikiran harus selalu diselimuti rasa humor. Ingat, bukan kritis, tapi humor dengan ejaan humor. Bingung? Sama.

Itu hanya beberapa saja. Sebab saya masih harus segera menuntaskan sarapan saya sebelum njebeber. U knowlah, logika gak jalan tanpa logistik. Buat Anda-anda, temukan sebanyak mungkin cara-cara itu. Dan silahkan dibagi dengan saya. Karena, sejujur dan sebenarnya, tidak ada alasan untuk tidak ada ide untuk ditulis. Itu saja.
 
Copyright 2009 Nulisae ning kene
BloggerTheme by BloggerThemes | Design by 9thsphere