Flesbek

0 komen
Archimedes, sekitar 200 SM, dipanggil Raja Yunani. Raja meminta Archimedes agar bisa membuktikan volume dan keaslian mahkota raja. Suatu hari ia begitu bingung hingga mencemplungkan diri ke bak mandi yang penuh air. Waktu itu ilham pencerahan turun: bukankah volume air yang luber sama dengan volume tubuhku? Ia menemukan rumus ’Berat Jenis’ guna menjawab tantangan raja. Ia segera meloncat dari bak mandi dan berlari kegirangan sambil berteriak-teriak, ’Eureka, eureka, eureka!’ (sudah kutemukan!). Ditulis Josh Kokoh Prihatanto Pr

Setelah membaca tulisan itu, saya jadi ingat cerita lama guru agama saya. Entah sewaktu smp atau sma. Ada seorang raja dari Pulau Jawa. Ia bermimpi melihat dua matahari. Dan dari mimpinya itu, dia menerjemahkan jika dia bisa membawa mimpi itu ke dunia nyata, maka semua rakyatnya akan hidup sejahtera.

Namun sang raja tak jua mendapati cara itu. Lalu raja memanggil seorang muslimin ketika itu. Muslimin itu salah seorang tokoh yang berpengaruh. Raja meminta kepada seorang muslim tadi untuk bisa menunjukkan dua buah matahari. Jika ia gagal, maka kematian adalah hukuman yang dijanjikan raja.

Menulis Dengan Tiga Pisau Bedah

0 komen
Proses editing merupakan langkah yang tidak boleh ditinggalkan oleh penulis yang baik. Dengan editing ini, diharapkan tulisan yang dihasilkan menjadi jauh lebih baik dibanding konsep awalnya. Sebuah tulisan yang baru selesai dikerjakan pada tahap konsep awal biasanya cukup banyak kesalahannya. Itulah sebabnya seorang penulis melakukan pengeditan sebelum dikirim ke media, baik media online maupun cetak.

Perbaikan itu bukan hanya dilakukan satu atau dua kali, bahkan mungkin berkali-kali, sampai dia benar-benar merasa mantap sebelum mempublikasikan hasil karyanya. Ia menyadari bahwa sebuah tulisan merupakan representasi diri penulisnya. Tulisan yang dibuat secara cermat mencerminkan sang empunya yang teliti/saksama dalam berkarya; suatu sifat yang diperlukan dalam karier penulisan.

Saya berpendapat, paling tidak ada 3(tiga) pisau bedah yang bisa dipakai dalam mengedit sebuah konsep tulisan. Dengan ‘senjata’ tiga pisau bedah itu kita dapat membongkar,, menemukan, dan mengeluarkan semua benih-benih ‘penyakit’ pada tubuh sebuah karya. Tentu saja pisau bedahnya sendiri mesti tajam, sehingga proses ‘operasi’ dapat berjalan dengan sukses. 
 
Copyright 2009 Nulisae ning kene
BloggerTheme by BloggerThemes | Design by 9thsphere