Bukan, Kepastian Yang Ku Tunggu

Di bawah sinar bulan purnama
Ku merenung
Saat terpisah yang ku jalani
Bersamamu

Keindahan dalam bercinta
Tidaklah mudah
Cinta membutuhkan ketulusan
Dan pengorbanan

Satu keagungan cinta
Tak terpadamkan
Mengapa semua ini harus terjadi

Tanya hatimu benarkah dirimu
Masih mencintai aku
Bukankah dulu kau mau menunggu
Pernyataan cinta dariku

Tanya hasratmu benarkah dirimu
Masih membutuhkan aku
Bila tak berubah bicara padaku
Kepastianlah yang ku tunggu

Keindahan dalam bercinta
Tidaklah mudah
Cinta membutuhkan ketulusan
Dan pengorbanan

Satu keagungan cinta
Tak terpadamkan
Semua ini harus terjadi

Pucuk dicinta ulam tiba. Saat saya hendak membuat corat-coret tentang kepastian, bersua juga dengan ini. Ya, salah satu lagu yang dipopulerkan band kenamaan, Gigi. Tentu setiap orang akan menyukai, kepastian. Dalam apapun.
Pernah saya jumpai tulisan seperti ini; Perempuan itu suka es krim, suka coklat, namun mereka lebih suka kepastian. Tak ayal, itu memang benar. Dan saya rasa tidak hanya perempuan. Ya, lagi-lagi semua pasti suka dan mengharap kepastian.
Kisah buruk rupanya menimpa saya, mungkin beberapa dari Anda juga. Pinginnya sih juga yang pasti-pasti aja. Eh kok belakangan ini semua menjadi tidak pasti.
Pertama ada sebuah tawaran, semacam proyek kecil-kecilan. Dan saya bersedia menerimanya, meski saya tahu itu belum jelas kepastiannya. Dan dari ketidak-pastian itu, muncul beberapa harapan. Lalu harapan itu pupus digerogoti waktu. Dan parahnya, itu sudah sekian kalinya. Jadi bukan yang pertama, hahaha.
Dan masih ada bla bla bla dan bla lagi tentang ketidak pastian dalam keseharian saya. Itu juga karena saya memang menyukai kejutan. Saya tidak pandai menata hidup. Merencanakan semua dengan matang, sehingga mendekatkan dengan kepastian yang digadang. Tapi itulah saya, boleh percaya boleh tidak. Yang masih mau percaya sama saya, ya silahkan, yang tidak apa lagi.
Percayalah pada keajaiban, namun jangan memujanya. Itu. Iya kan? Dalam ketidak-pastian masih ada kok harapan. Meski itu harus disembunyikan dan ditata rapi. Mengalir. Yang tidak tahu mengalir itu selalu dikait-kaitkan dengan tidak adanya usaha. Tidak adanya tujuan. Tapi tidak dengan saya. Percayalah kali ini.
Sampai pada suatu ketika. Saya tersadar, bahwa, dalam kehidupan yang pasti adalah ketidak-pastian itu sendiri. Berat memang untuk melapangkan dada menerima semua itu. Pada awalnya saya tidak percaya. Lambat laun saya berbesar hati menerimanya. Bahwa ketidak-pastian adalah sesuatu yang nyata yang mungkin dilekatkan dalam bagian hidup saya.
Baiklah, jelas-jelas begitu, mulai sekarang saya akan mencoba berteman dengan ketidak pastian. Saya akan mencoba mengenalinya baik-baik. Mendekatinya, lalu akan memeluknya erat-erat. Sambil melepaskan harapan-harapan yang kian memilukan. Dengan begitu jalanya hidup tidak akan terasa memberatkan saya. Entah bagi orang lain.



0 komen:

Post a Comment

 
Copyright 2009 Nulisae ning kene
BloggerTheme by BloggerThemes | Design by 9thsphere